Minggu, 09 Februari 2014

PUMP-PT 2013

MENGAWAL PROGRAM PUMP-PERIKANAN TANGKAP 




Masyarakat nelayan khususnya Desa Poto Tano Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat saat ini menghadapi masalah  ekonomi yang komplek. Masalah hasil tangkapan ikan yang cederung menurun  menyebabkan pendapatan hanya cukup untuk makan sehari-hari bahkan kekurangan yang memaksa mereka mencari pinjaman ke berbagai pihak, terutama ke bank titil atau bank rontok. Bila hal ini dibiarkan maka nelayan akan sulit naik kelas dan berbangga diri dengan profesi mereka sebagai nelayan yang sesungguhnya merupakan pekerjaan  sangat mulia. Belum lagi masalah krisis air bersih dan masalah-masalah tekanan ekonomi yang bisa datang setiap saat.
Kaitan dengan mata pencaharian sebagai nelayan penangkap ikan, kegiatan penangkapan ikan merupakan aktivitas yang membutuhkan stamina yang kuat karena kondisi laut sangat ekstrim berbeda jauh dengan  kondisi di darat menyebabkan proses kerja menjadi cukup berat, sehingga pada umumnya masyarakat yang terjun dalam profesi tersebut  membutuhkan stamina yang prima. Selain itu adanya pengaruh musim yang sangat kuat menyebabkan tingkat pendapatan nelayan berubah-ubah. Sifat usaha yang musiman dan berskala kecil menyebabkan nelayan tidak mempunyai kemampuan untuk mengontrol baik produksi maupun harga produksi yang dihasilkan.
Menjawab permasalahan di atas pemerintah telah membantu masyarakat yang tidak mampu dengan program bantuan agar masyarakat bisa mandiri dan bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi. Melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) pada awal 2013 telah menyalurkan  bantuan langsung melalui program Pengembangan Usaha Mina Perdesaan -   Perikanan Tangkap (PUMP-PT) kepada  masyarakat nelayan yang tergabung dalam KUB Perikanan Tangkap di Desa Poto Tano Kecamatan Poto Tano Kabupaten Sumbawa Barat. Sebanyak 12 KUB (Kelompok Usaha Bersama) - Perikanan Tangkap di desa ini telah  memperoleh bantuan dana masing-masing kelompok senilai Rp 100 juta untuk digunakan sebagai modal usaha penangkapan ikan. Bantuan tersebut diberikan secara langsung melalui transfer ke rekening kelompok  yang telah ditetapkan sebagai penerima bantuan setelah melalui tahapan verifikasi kelompok oleh penyuluh pendamping dan Dinas Kelautan Perikanan. Untuk mendapatkan dana tersebut kelompok sebelumnya harus menyusun rencana usaha bersama (RUB) dengan dibantu oleh 3 orang tenaga pendamping dan disetujui oleh tim teknis.  
Tenaga pendamping bertugas: 1.Melakukan identifikasi kelayakan rencana usaha KUB calon penerima BLM; 2.Memberikan bimbingan manajemen usaha penangkapan ikan; 3.Membantu dan mendampingi KUB dalam penyusunan RUB (Rencana Usaha Bersama) dan dokumen administrasi lainnya; 4.Membantu memfasilitasi kemudahan akses terhadap permodalan usaha, sarana produksi, teknologi dan pasar; 5.Membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi oleh KUB; 6.Membantu KUB dalam membuat laporan perkembangan PUMP sesuai pedoman teknis; 7.Membuat laporan hasil pelaksanaan kegiatan pendampingan setiap bulan sesuai pedoman teknis. Sedangkan Tim Teknis adalah Tim Pelaksana PUMP di Kabupaten/Kota yang dibentuk oleh Kepala Dinas Kelautan Perikanan Kabupaten/Kota untuk mengkoordinasikan pengelolaan PUMP di Wilayahnya. Dalam rangka pelaksanaan program ini kelompok harus menyusun rencana usaha dimana rencana usaha ini meliputi (a) Pengadaan atau perbaikan sarana penangkapan (perahu/mesin/bahan alat penangkapan ikan/alat bantu penangkapan ikan), (b) Biaya Operasional (Bensin/solar/minyak tanah/pelumas/ Es), (c) Perbengkelan nelayan (Contoh: Mesin Las dsb).
Pengembangan Usaha Mina Perdesaan Perikanan Tangkap yang selanjutnya disebut PUMP adalah bagian dari pelaksanaan program PNPM Mandiri melalui bantuan modal usaha dalam menumbuhkembangkan usaha perikanan tangkap sesuai dengan potensi sumber daya ikan. Pola dasar PUMP dirancang untuk meningkatkan kemampuan kelompok dalam mengembangkan usaha produktif dalam rangka peningkatan pendapatan dan kewirausahaan nelayan. Untuk mencapai tujuan tersebut program PUMP ini didukung oleh komponen utama,yaitu:
1.Keberadaan KUB (Kelompok Usaha Bersama);
2.Keberadaan Tenaga Pendamping;
3.Sosialisasi dan Pelatihan;
4.Penyaluran dana BLM;
5.Monitoring dan Evaluasi;
6.Pelaporan.
Tujuan PUMP Perikanan Tangkap
PUMP Perikanan Tangkap bertujuan untuk 1. Meningkatkan kemampuan dan pendapatan nelayan melalui pengembangan kegiatan usaha nelayan skala kecil di perdesaan sesuai dengan potensi sumberdaya ikan; 2. Menumbuhkan kewirausahaan nelayan di perdesaan; 3. Meningkatkan fungsi kelembagaan ekonomi nelayan menjadi jejaring atau mitra lembaga keuangan dalam rangka akses ke permodalan.
Sedangkan sasaran PUMP Perikanan Tangkap adalah :  a. Berkembangnya usaha  KUB Perikanan Tangkap;  b. Meningkatnya pendapatan nelayan anggota KUB penerima BLM.
Indikator Keberhasilan 
Indikator keberhasilan output: 1. Tersalurkannya dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PUMP kepada KUB sebagai modal untuk melakukan usaha produktif penangkapan ikan;  2. Terlaksananya fasilitasi penguatan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia pengelola KUB melalui pendampingan. Indikator keberhasilan outcome: a. Meningkatnya pendapatan nelayan anggota KUB dalam berusaha sesuai dengan potensi sumberdaya ikan; b.Berkembangnya kewirausahaan KUB.  Sedangkan Indicator benefit dan Impact antara lain: 1. Berkembangnya usaha penangkapan ikan di lokasi PUMP; 2. Berfungsinya KUB sebagai lembaga ekonomi nelayan di lokasi PUMP; 3. Berkurangnya jumlah nelayan miskin di lokasi PUMP.
Keberhasilan PUMP sangat ditentukan oleh kerjasama dan komitmen seluruh pihak mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, evaluasi sampai dengan dukungan anggaran dari tingkat pusat sampai daerah. Peran tenaga penyuluh atau tenaga pendamping sangat penting karena dengan adanya pendampingan serta adanya pengawalan dan pembinaan dari provinsi dan kabupaten diharapkan dapat mendorong tumbuhnya kelompok  yang mandiri. Oleh karena itu apapun bentuk programnya atau  bentuk bantuannya mari kita sama-sama mengawal dan mensukseskan program pemerintah ini karena mau tidak mau program ini akan tetap berjalan. Dengan adanya program PUMP ini diharapkan dapat meningkatkan produksi perikanan tangkap dan menumbuhkan kemandirian  masyarakat nelayan sehingga nelayan bisa meningkat pendapatannya dan mampu menggaji dirinya sendiri lebih-lebih bisa menggaji orang lain. Bantuan ini harus dikelola secara bersama oleh kelompok sehingga dapat berfungsi sebagai modal usaha bersama dan ke depan diharapkan jumlahnya bisa semakin berkembang.(M. Thoyyib Habibie, S.Pi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar