Penyuluh itu unik. Disamping berperan sebagi pendamping
petani atau nelayan ia juga bisa berperan sebagai wartawan. Sebagai wartawan,
penyuluh bertugas seperti layaknya wartawan yaitu menyampaikan informasi/berita
kepada masyarakat. Namun banyak yang merasa kesulitan membuat tulisan agar bisa
dimuat di media dengan tema berita. Kalau tidak bisa mengirim ke media cetak
sebenarnya bisa kita muat di media yang kita buat sendiri yaitu blog. Bagi yang
baru tahap belajar, mungkin tips ini bisa dicoba agar kegiatan penyuluhan di
lapangan bisa diliput untuk disampaikan kepada masyarakat sekedar berbagi
informasi dan pengetahuan.
- Bawalah selalu kamera baik kamera digital atau kamera ponsel asalkan bisa digunakan untuk mendokumentasikan setiap peristiwa penting atau kegiatan yang kita lakukan atau yang dikerjakan petani atau nelayan.
- Cetak gambar/foto tersebut kemudian berilah judul singkat tentang kegiatan apa pada foto itu.
- Berikanlah beberapa ulasan atau komentar mengenai kegiatan tersebut dengan prinsip 5 W+1 H (what,who, when,where,why+ how) dan aman.
- Tampilkan di website kita agar berita tersebut bisa dibaca masyarakat yang membutuhkannya.
Mudah bukan? Kuncinya itu adalah
kemauan untuk berani mengambil gambar dari setiap kejadian atau peristiwa
penting. Jika berani dan mau mengambil gambar atau memotret kegiatan maka kita
akan punya banyak pilihan tema-tema menarik yang bisa kita kembangkan. Lambat
laun kita akan ketagihan menulis. Menulis dan menyampaikan berita ke orang lain membawa
penagruh positif bagi otak dan pikiran kita akan sehat karena ada sesuatu yang
datang dan pergi dari pikiran kita. Lain
ceritanya kalau kita hanya bisa menerima informasi atau berita saja maka kepala
kita akan penuh dengan berita-berita yang menjejali otak kita. Kita akan stres,
kepala kita kelebihan muatan berupa sampah berita yang menumpuk di kepala.
Sampah berita ini harus kita buang di tempatnya,. Di mana tempatnya? Nah
tempatnya adalah di media cetak atau elektronik.[]